Siap-siap saja bagi para fans boy rokok Apache bahwa sisa-sisa peredaran rokok merk ini yang ada di pasaran menjadi produk terakhir dari Apache. Dan kelak menambah perbendaharaan 'collectible' item bagi yang suka koleksi pergerakan rokok Indonesia jika kebijakan penutupan ini akan berlaku selamanya.
Tetapi jika hanya bersifat sementara dan tidak semua pabriknya tutup (berharap pabriknya tidak hanya satu ya), semoga saja suplai rokok merk ini aman-aman saja seperti biasa.
Pasca penutupan pabrik rokok APACHE di Blitar. bulan Agustus 2022 kemaren, yang sempat mem-PHK kurang lebih 890 karyawannya. Pabrik yang berlokasi di Sukorejo ini hendak melakukan optimalisasi perusahaannya entah dalam implementasi berwujud apa penulis juga kurang paham.
Apakah ini akibat kebijakan pemerintah dengan keputusan kenaikan cukai mendatang, harga tembakau yang naik turun, respon pasar terhadap produk Apache, atau sebab lain sepeti kenaikan BBM atau bahkan entahlah yang lebih 'complicated' daripada itu semua menurut mereka.
Sebagai perokok aktif, penulis berharap semoga kejayaan rokok di ngeri ini tetap menghidupi. tidak melulu hanya sekedar memuaskan penguasa dengan binal nya kenaikan cukai yang seolah membumihanguskan nafas pergerakan dunia tembakau di Indonesia.



